Gerobak es krim berwarna pink dengan gambar panda itu selalu terparkir di sudut taman setiap sore. Tak ada yang menyangka pemiliknya, seorang bapak paruh baya bernama Slamet (48), sedang menyimpan rahasia besar di balik senyum ramahnya ke pelanggan kecil. Semuanya berubah ketika kombinasi kartu sempurna itu muncul di layar hpnya yang sudah usang.
Rina: "Pak Slamet beneran beli mobil baru? Kemarin masih naik sepeda pancal dorong gerobak lho!"
Slamet: "Iya, Nak. Bapak dapat rejeki nomplok pas main game kartu itu lho, yang ada gambarnya kayak mahjong..."
Rina: "Wah! Berapa dong pak sampe bisa beli mobil?"
Slamet: "Dapet 125 juta, Nak! Separuh buat modal usaha, sisanya buat beli mobil buat antar jemput cucu sekolah."
Rina: "Gila! Mainnya di mana pak? Bisa ngajarin aku nggak?"
Slamet: "Nanti kalau ketemu lagi bapak kasih tahu, tapi ingat ya Nak, jangan sampai lupa sama kewajiban utama!"
Selama 8 tahun berjualan es krim keliling, Slamet mengaku hanya bermain game untuk menghilangkan penat. "Biasanya main pas istirahat di taman, nunggu anak-anak pulang sekolah," kenangnya. Kemenangan besar itu datang tepat di hari ulang tahun cucunya.
"Kayak dapat kado dari langit," ujarnya tersenyum. "Cuma modal 20 ribu dapat bonus free spin, terus tiba-tiba dapat jackpot."
Slamet mengungkapkan bahwa pengalamannya berjualan mengajarkannya kesabaran. "Sama kayak jualan es krim, nggak bisa buru-buru. Harus tau kapan harus diem di spot yang rame, dan kapan harus pindah," analoginya tentang cara bermain.
Dia juga selalu mencatat pola kemenangan kecilnya di buku bon es krim. "Kalau udah dapat untung 30% dari modal, langsung stop. Itu prinsip saya," tegasnya.
Kemenangan ini memungkinkan Slamet membeli gerobak es krim baru dengan sistem pendingin modern. "Sekarang nggak perlu khawatir es cepat cair," ucapnya bangga. Selain itu, dia bisa membiayai pengobatan istrinya yang sakit diabetes.
"Alhamdulillah sekarang bisa berobat ke dokter spesialis," kata istrinya dengan mata berkaca-kaca. "Dulu cuma minum obat warung aja."
Meski kini punya mobil baru, Slamet tetap setia berjualan es krim dengan gerobaknya. "Ini sumber rejeki saya dari dulu, harus dihormati," katanya filosofis. Dia hanya menggunakan mobilnya untuk keperluan keluarga penting.
Banyak tetangga yang datang meminta tips, tapi Slamet selalu menekankan pentingnya kerja keras. "Game itu cuma bonus, yang utama tetaplah usaha nyata," pesannya.
Kisah Slamet mengajarkan kita bahwa keberuntungan bisa menghampiri siapa saja, namun yang membuatnya benar-benar berharga adalah bagaimana kita menggunakan anugerah tersebut untuk memperbaiki hidup tanpa melupakan jati diri dan tanggung jawab sebagai manusia.